• Berita
  • Konsorsium Parara: Pangan Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Generasi Muda
Berita

Konsorsium Parara: Pangan Lokal Penting untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Generasi Muda

Konsorsium Panen Raya Nusantara (Parara) menginisiasi program dengan tema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”. Menyoroti isu ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda.

Ilustrasi berbagai sayuran pangan lokal. (Ilustrasi Foto by Pexels)

JAKARTA – Konsorsium Panen Raya Nusantara (Parara) bersama lebih dari 50 lembaga di seluruh Indonesia menginisiasi program Parara International Youth Month 2024 dengan tema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”. Program ini menyoroti isu ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda di tengah ancaman krisis pangan global.

Direktur Utama PT Parara Bumi Nusantara, Arifin Saleh, mengatakan, perubahan iklim dan konflik global telah memicu krisis pangan. Hal itu berkelindan dengan persoalan pangan lain.

“Di sisi lain, pola konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti banyak campuran kimia buatan: pewarna, pengawet, penyedap, dan pemanis di kalangan remaja Indonesia, menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa,” ujar Arifin dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Agustus 2024.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi protein, buah, dan sayuran di kalangan remaja Indonesia masih rendah, sementara konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan garam justru berlebihan.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Arifin mengatakan, butuh program terukur agar persoalan ini bisa ditekan.

Program intensif pangan lokal dan pengetahuan tradisional

Konsorsium Panen Raya Nusantara (Parara) bersama lebih dari 50 lembaga di seluruh Indonesia menginisiasi program Parara International Youth Month 2024 dengan tema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”, 28 Agustus 2024. (Dokumentasi Konsorsium Parara).

Arifin mengatakan, Parara bersama lebih 50 lembaga mitra menyelenggarakan program intensif selama satu bulan. Temanya “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”. Kegiatan di bulan Agutus ini akan melibatkan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia dengan beberapa acara.

Ada program Kampus Tur, berupa kunjungan ke kampus dan sekolah menengah atas. Beberapa di antaranya IPB University, Universitas Mercu Buana, dan SMA Negeri 3 Jakarta.

Selanjutnya, ada rangkaian webinar yang melibatkan pemuda dari seluruh pulau di Indonesia. Kegiatan itu membahas isu-isu pangan sehat dan ketahanan pangan.

Terakhir, Parara mengadakan diskusi interaktif dengan narasumber ahli mengenai pentingnya pangan sehat dan peran pemuda dalam transformasi sistem pangan.

Kegiatan yang dimulai pada 28 Agustus 2024 ini dibuka dengan dua sesi gelar wicara dan ramah tamah menu makanan sehat. Kegiatan diisi oleh Aziz Amri (Master Chef Season 7), MS Fauzan D (founder Rumah Koro), Arsya Aafiati Kunthi (Health Heroes), dan Andi Reski Aprianti (Meatless Monday Indonesia).

Rangkaian program tersebut, kata Arifin, mendorong pemuda Indonesia untuk lebih peduli terhadap pangan lokal dan pengetahuan tradisional dalam pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Fauzan, salah satu pemuda yang terlibat dalam program ini, menekankan pentingnya kemandirian pangan berbasis pangan lokal. Ia menilai pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan hal itu.

“Bila generasi muda, pemerintah, dan pemimpin bangsa tidak sadar dan serius menangani ketahanan pangan bangsa, maka ke depan generasi muda kita tidak akan bertahan dalam bersaing dengan rekan-rekan mereka dari negara lain,” tegas Fauzan, yang juga merupakan pendiri Rumah Koro yang mempromosikan kacang koro.

Parara merupakan konsorsium 32 organisasi yang berasal dari sektor perempuan, perikanan, pertanian, kehutanan, dan sektor perajin. Konsorsium ini juga terdiri dari organisasi masyarakat sipil, aktifis, dan kelompok akar rumput lain.

Kelompok ini telah tergabung sejak 2014 untuk mempromosikan produk-produk lokal yang sehat, diproduksi secara adil dan berkelanjutan. Konsorsium ini dibentuk untuk mendorong produk lokal yang sulit bersaing dalam ekonomi yang diliberalisasi.

Sejumlah sektor dasar pun kehilangan pekerja dengan banyak yang meninggalkan daerah pedesaan untuk mencari pekerjaan di daerah perkotaan. Parara Indonesian Ethical Store diluncurkan pada tahun 2019 sebagai platform pemasaran perdagangan yang adil.

Media itu berupaya menampilkan makanan dan kerajinan lokal yang berkualitas baik, sehat, dan aman bagi konsumen. Selain itu, produk di dalamnya dipanen dan dikelola berkelanjutan dari keragaman sumber daya alam Indonesia.

“Parara berupaya mempromosikan alternatif makanan dan mempromosikan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan,” kata Arifin.

Baca juga:

Propublika.id
Propublika.id
Portal berita dan cerita rintisan yang didirikan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2022. Sesuai namanya, kami berupaya menyajikan informasi dan kisah warga yang suaranya jarang mendapat tempat di media massa. Selengkapnya lihat laman Tentang Kami.
Bagikan
Berikan Komentar