• Berita
  • Kaltim Surplus Dagang USD1,25 M Meski Ekspor-Impor Turun
Berita

Kaltim Surplus Dagang USD1,25 M Meski Ekspor-Impor Turun

Kaltim catat surplus perdagangan USD1,25 miliar di Juni 2025, ekspor-impor sama-sama turun.

Ilustrasi grafik pertumbuhan kargo. (iStock/primeimages)

SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat nilai ekspor provinsi ini pada Juni 2025 mencapai USD1,614 miliar, turun 3,40 persen dibandingkan Mei 2025. Penurunan terjadi baik pada sektor migas maupun nonmigas.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengatakan ekspor migas pada Juni 2025 tercatat USD138,47 juta, turun 8,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD1,476 miliar, turun 2,89 persen. “Pelemahan kinerja ekspor dipengaruhi penurunan harga komoditas utama dan permintaan dari beberapa negara mitra dagang,” ujarnya dalam keterangan resmi di  Samarinda.

Secara kumulatif, nilai ekspor Kaltim sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai USD10,03 miliar, turun 17,49 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Berdasarkan golongan barang, kenaikan ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2025 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati yang naik USD122,30 juta atau 63,57 persen. Sebaliknya, penurunan terdalam terjadi pada bahan bakar mineral yang merosot USD205,43 juta atau 17,18 persen.

Selama semester pertama 2025, Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar Kaltim dengan nilai USD2,75 miliar atau 30,34 persen dari total ekspor, diikuti India USD1,54 miliar (17,02 persen) dan Filipina USD862,48 juta (9,51 persen). Komoditas hasil tambang tetap mendominasi dengan kontribusi 69,75 persen, disusul hasil industri 20,58 persen, dan migas 9,58 persen.

Nilai impor Kaltim pada Juni 2025 tercatat USD360,71 juta atau turun 13,30 persen dibandingkan Mei 2025. Impor migas mencapai USD233,62 juta, anjlok 30,50 persen, sedangkan impor nonmigas sebesar USD127,09 juta, justru naik 59,02 persen.

Meski ekspor dan impor sama-sama menurun, neraca perdagangan Kaltim tetap surplus USD1,254 miliar. Sektor nonmigas membukukan surplus USD1,349 miliar, sedangkan sektor migas defisit USD95,15 juta. “Surplus ini menunjukkan kinerja perdagangan luar negeri Kaltim masih terjaga positif, terutama dari sektor nonmigas,” kata Yusniar.

Tiga pelabuhan utama yang berkontribusi terbesar pada ekspor Kaltim Juni 2025 adalah Pelabuhan Balikpapan dengan USD502,79 juta, Pelabuhan Samarinda USD297,93 juta, dan Pelabuhan Bontang Bay USD253,45 juta.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar