• Berita
  • Kaltim Dapat Kabar Baik: Proyek Gas Rp150 T Segera Berjalan
Berita

Kaltim Dapat Kabar Baik: Proyek Gas Rp150 T Segera Berjalan

Proyek gas Eni senilai Rp150 triliun akan dimulai 2027 di Blok Merakes dan Jangkrik, lepas pantai Kaltim.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat melakukan peninjauan infrastruktur energi di Kalimantan Timur, Rabu (30/4/2025). (Foto : Kementerian ESDM)

SAMARINDA — Perusahaan energi asal Italia, Eni, akan berinvestasi sebesar USD10 miliar atau sekitar Rp150 triliun untuk proyek eksplorasi dan produksi gas alam di wilayah lepas pantai Kalimantan Timur. Investasi tersebut diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar di Samarinda, Sabtu (19/7/2025).

“Produksi akan dimulai pada 2027 di Blok Merakes dan Jangkrik yang berada di Selat Makassar,” ujar Bahlil di Hotel Mercure Samarinda.

Eni akan mengelola dua lapangan gas alam yang berdekatan tersebut. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat pasokan gas untuk kebutuhan energi domestik serta meningkatkan ekspor nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menegaskan pentingnya pemberian participating interest (PI) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dari proyek migas tersebut.

“Nanti saya minta PI-nya jangan dikelola terus oleh Jakarta. Kita akan serahkan kepada daerah agar bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri,” tegasnya.

Jika terealisasi, PI tersebut diyakini dapat meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) migas untuk Kaltim dan memperkuat posisi daerah dalam pengelolaan sumber daya energi.

Bahlil menyebut Kalimantan Timur memiliki peran strategis dalam peta energi nasional dan kebijakan hilirisasi, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia juga menyoroti keberhasilan diplomasi Presiden Prabowo yang menurunkan tarif ekspor ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen.

“Kaltim punya peran strategis dalam peta energi dan hilirisasi nasional,” kata Bahlil.

Sebagai bagian dari transformasi energi, pemerintah juga merencanakan pembangunan pabrik etanol di Kalimantan Timur pada 2028–2029. Proyek ini akan mendukung transisi menuju industri energi berbasis lokal.

Selain itu, pemerintah juga berencana merevisi regulasi izin usaha pertambangan (IUP) agar pemerintah daerah dan koperasi lokal memiliki peran lebih besar.

“Koperasi daerah harus diberi prioritas, jangan semua IUP dipegang orang Jakarta,” ujarnya.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyambut positif rencana investasi tersebut. “Tentu kita gembira mendengar kabar baik yang disampaikan Pak Menteri. Ini menjadi peluang besar bagi Kaltim,” ujarnya.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar