• Berita
  • Imbas Tarif Trump, Petani Pisang Kaltim Mesti Terbang ke AS
Berita

Imbas Tarif Trump, Petani Pisang Kaltim Mesti Terbang ke AS

Perwakilan petani pisang gepok grecek Kaltim mesti terbang ke AS imbas tarif impor Donald Trump. Bernegosiasi langsung dengan pembeli di AS.

tarif trump
Petugas memeriksa pisang gepok grecek dari Kutai Timur, Kaltim, yang akan diekspor, termasuk ke Amerika Serikat. (Foto: Pemkab Kutai Timur)

KUTAI TIMUR – Petani pisang gepok grecek Kalimantan Timur (Kaltim) terpaksa terbang ke Amerika Serikat (AS) bernegosiasi dengan pembelinya. Hal ini dilakukan menyusul kebijakan tarif impor baru Presiden AS Donald Trump.

Kebijakan bertajuk “Hari Pembebasan” yang diumumkan pada 2 April 2025 itu mengenakan tarif timbal balik 32% untuk produk Indonesia, termasuk pisang, yang masuk ke AS.

Priyanto, Ketua Koperasi Produsen Taruna Bina Mandiri, mengungkapkan bahwa sejak 2022, kelompoknya mengekspor 80 ton pisang gepok grecek dari Kutai Timur ke Washington setiap dua bulan.

“Terakhir, pada Januari 2025, kami ekspor 40 ton ke sana,” ujarnya saat dihubungi dari Balikpapan, Minggu (6/4/2025).

Meski ekspor pisang dari Kutai Timur ke AS tidak sebesar Malaysia (500 ton per bulan), tarif baru Trump ini membuat khawatir para petani. Priyanto menyebut 680 petani di Kutai Timur terancam kehilangan pasar ke Negeri Paman Sam itu.

Biaya logistik menjadi tantangan utama. Pisang segar dari Kaltim harus diangkut via laut ke Surabaya atau Jakarta terlebih dahulu dengan biaya Rp 24 juta per 16 ton.

Dari sana, satu kontainer (17 ton) dikirim ke AS dengan ongkos Rp 34 juta dan waktu tempuh 22 hari.

“Biaya itu kami tanggung sendiri. Minggu depan, kami akan ke Washington untuk bernegosiasi agar pembeli bersedia menanggung ongkos kirimnya,” kata Priyanto.

Bagaimana jika pembeli di AS tak mau?

Priyanto menyebut pisang dari Kutai Timur dikirim dalam bentuk pisang segar. Pembelinya di AS menjualnya dalam bentuk pisang segar pula di supermarket.

Jika negosiasi yang dilakukan tak membuahkan hasil, ia mesti bersiasat agar pisang yang semestinya diekspor ke AS tetap terserap pasar. Priyanto menyiapkan opsi alternatif, yakni mengolah pisang menjadi tepung pisang. Hasilnya dijual ke pabrik tepung di Jawa.

“Harapan kami, pemerintah bisa memfasilitasi pembukaan pasar baru jika (upaya negosiasi kami ke) buyer AS benar-benar mentok,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, menyebut AS adalah negara ke-17 tujuan ekspor Kaltim. Komoditas kayu merupakan ekspor utama Kaltim ke AS.

Pemprov Kaltim, kata dia, akan melaksanakan arahan pemerintah pusat. Hal itu dilakukan sambil menunggu upaya negosiasi pemerintah Indonesia yang bakal mengirim delegasi ke Washington.

Baca juga:

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar