JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi tektonik dengan magnitudo M5,9 di wilayah Laut Banda, Maluku Tenggara, Maluku pada Kamis, 23 Oktober 2025 pukul 18.46.11 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan episenter gempa terletak di laut sekitar 192 Km arah barat daya Maluku Tenggara Barat, Maluku. Episenter gempa tercatat pada kedalaman 120 km.
“Gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa menengah, yang disebabkan oleh adanya deformasi batuan dalam slab Banda (Intra-slab),” ujar Daryono dalam keterangan resminya.
Analisis menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Ia menakankan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Dampak dan Intensitas Getaran
Getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah, antara lain:
- Skala Intensitas III MMI: Kota Kaimana dan Fak-Fak (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan akan truk berlalu).
- Skala Intensitas II MMI: Kota Saumlaki, Sorong, dan Larat (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
.
Hingga berita ini diterbitkan, BMKG belum menerima laporan mengenai adanya kerusakan bangunan yang signifikan akibat gempa tersebut.
Tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, BMKG memastikan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono mencatat, hingga pukul 19.08 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi atau isu yang tidak benar. Publik diminta memastikan informasi resmi mengenai gempa bumi dari kanal komunikasi resmi BMKG, seperti akun Instagram/Twitter (@infoBMKG), website bmkg.go.id, telegram channel, dan WA channel.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.
Baca juga: