SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,94 persen pada Oktober 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,59. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 2,47 persen, sementara inflasi terendah tercatat di Kabupaten Berau sebesar 1,78 persen.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyampaikan bahwa inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran masyarakat. “Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga di berbagai komoditas, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” ujarnya dalam laporan resmi, Senin (3/11/2025).
BPS mencatat, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi tertinggi sebesar 3,74 persen. Disusul pendidikan (2,80 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (1,47 persen), kesehatan (1,38 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,66 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 12,13 persen.
Sementara itu, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks harga (deflasi), di antaranya kelompok pakaian dan alas kaki turun 1,15 persen, perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga turun 1,45 persen, transportasi turun 1,43 persen, dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan turun 0,40 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi antara lain emas perhiasan, beras, sigaret kretek mesin (SKM), ikan layang, kopi bubuk, minyak goreng, bawang merah, serta biaya pendidikan. Sebaliknya, angkutan udara, sabun detergen bubuk, telepon seluler, dan pakaian pria maupun wanita tercatat memberi sumbangan deflasi.
Secara month to month (m-to-m), inflasi Kaltim pada Oktober 2025 sebesar 0,01 persen, sementara year to date (y-to-d) atau inflasi kumulatif sejak awal tahun mencapai 1,55 persen.
Dari empat kabupaten/kota yang menjadi cakupan pemantauan BPS, Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat inflasi y-on-y tertinggi sebesar 2,47 persen dengan IHK 108,47. Disusul Kota Samarinda (2,03 persen), Kota Balikpapan (1,81 persen), dan Kabupaten Berau (1,78 persen).
BPS juga mencatat bahwa tren inflasi Kaltim sepanjang 2025 cenderung meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Oktober 2024, inflasi y-on-y tercatat sebesar 1,75 persen, sementara pada tahun ini naik menjadi 1,94 persen.
Baca juga :
