BALIKPAPAN – Masyarakat menilai Kawasan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) di Balikpapan merupakan pusat denyut logistik. Namun di balik aktivitas bongkar muat yang padat, ada masalah lama yang belum terselesaikan: jalan rusak, dan warga sekitar yang masih sekadar jadi penonton.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan mengaku prihatin. Baginya, keberadaan KKT sebagai jalur distribusi strategis tak boleh terhambat oleh akses jalan yang compang-camping.
“Ini kawasan vital. Tapi kalau jalannya masih seperti ini, jangan heran kalau pelaku usaha mengeluh soal biaya logistik yang makin mahal,” ujar Firnadi pada 26 Juni 2025.
Bukan hanya itu, Firnadi juga mengkritisi keterlibatan masyarakat lokal dalam aktivitas ekonomi kawasan. “KKT jangan hanya dilihat dari kacamata neraca keuangan. Pertanyaannya, berapa banyak warga kita yang dilibatkan dalam operasionalnya?” katanya.
Menurutnya, perusahaan daerah maupun mitra swasta yang terlibat di kawasan ini harus punya tanggung jawab lebih dari sekadar menyetor PAD. “Rekrutmen tenaga kerja lokal perlu diprioritaskan, jangan dibiarkan jadi pengangguran di tengah geliat ekonomi,” tambahnya.
Firnadi mendorong adanya pelatihan kerja berbasis teknologi, serta pembukaan ruang kerja nyata bagi pemuda-pemudi lokal. “Kalau KKT memang jadi wajah logistik masa depan Kaltim, pastikan juga masyarakat lokal punya peran, bukan sekadar penonton dari kejauhan,” tegasnya.
Selain perbaikan jalan dan optimalisasi SDM, ia menyarankan pembangunan fasilitas pendukung seperti pusat distribusi modern dan gudang terpadu yang juga bisa membuka lapangan kerja.
“Balikpapan punya peluang emas menjadi pilar logistik IKN, tapi kesenjangan sosial tidak boleh jadi biaya tak terlihat dari pembangunan,” ujarnya.
Komisi II DPRD Kaltim, kata Firnadi, akan terus mendorong perbaikan sistemik dan pengawasan atas proyek-proyek besar daerah, agar benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat secara luas.
“Jangan sampai infrastruktur dibangun megah, tapi kehidupan masyarakat di sekitarnya tetap tak bergerak. Kita ingin KKT jadi mesin ekonomi yang adil bagi semua,” tukasnya.