SAMARINDA– Maraknya penggunaan media sosial di kalangan generasi muda Kalimantan Timur menjadi perhatian Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. Ia menilai, di tengah derasnya arus digitalisasi, penting bagi anak muda untuk dibekali dengan literasi digital agar tidak terjebak dalam konten negatif yang merugikan diri sendiri.
“Teknologi itu ibarat pisau bermata dua. Bisa sangat bermanfaat, tapi juga bisa menyesatkan kalau tidak digunakan dengan bijak,” ujar Damayanti, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, fenomena ketergantungan pada platform seperti TikTok dan Instagram telah menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Banyak anak muda yang menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial tanpa menghasilkan nilai tambah bagi diri mereka.
“Rebahan sambil scroll TikTok nggak salah. Tapi kalau itu jadi rutinitas utama, lalu berharap sukses? Itu perlu dikoreksi,” tegas Damayanti.
Ia mendorong generasi muda untuk kembali membiasakan diri dengan budaya literasi yang membangun, seperti membaca buku, berdiskusi, menulis, dan berpikir kritis. Menurutnya, kebiasaan ini penting untuk membentuk pondasi kepemimpinan masa depan.
“Kalau generasi muda ingin jadi pemimpin masa depan di dunia usaha, politik, pendidikan, mereka harus punya dasar berpikir yang kuat. Dan itu dibentuk dari kebiasaan belajar dan berpikir kritis sejak dini,” ujarnya.
Damayanti menekankan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan mengoperasikan teknologi, tetapi juga menyangkut kecakapan memilah informasi, menciptakan konten positif, dan menjaga produktivitas di tengah gempuran hiburan digital.
“Masa depan kalian ada di tangan kalian sendiri, bukan di ujung scroll. Mulailah dari hal kecil: baca buku, ikut diskusi, atau buat konten yang bermanfaat,” pungkasnya.
Baca juga :
