SAMARINDA — Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mendorong agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di TPA Sambutan, Samarinda, segera direalisasikan. Menurutnya, proyek ini bukan hanya solusi pengelolaan limbah, tetapi juga upaya menghadirkan energi alternatif yang ramah lingkungan.
“Metode lama sudah tidak memadai. Volume sampah terus meningkat, dan PLTSA adalah solusi modern yang memberi manfaat ganda,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
Subandi menegaskan, konversi sampah menjadi energi mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Efisiensi dalam pengelolaan limbah, katanya, akan berdampak langsung pada kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Proyek PLTSA ditargetkan rampung pada akhir 2025. Kehadirannya juga menjadi bagian dari ambisi Pemkot Samarinda untuk masuk dalam sepuluh kota terbaik pengelolaan sampah nasional pada 2026.
Politisi PKS itu menyambut positif keterlibatan investor dari Malaysia dan Korea Selatan. Menurutnya, kerja sama dengan mitra asing dapat mempercepat realisasi sekaligus meringankan beban APBD.
“Dengan adanya investasi ini, anggaran daerah bisa lebih fokus pada sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Meski optimistis, Subandi mengingatkan bahwa keberhasilan PLTSA tidak hanya ditentukan oleh teknologi. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.
“Teknologi hanyalah alat. Kunci utamanya ada pada budaya dan kebiasaan masyarakat. Jika semua pihak ikut terlibat, maka pengelolaan sampah bisa menjadi gerakan bersama,” tutupnya.
Baca juga :
