BALIPAPAN — Pengcab Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Balikpapan mencatat hasil menggembirakan pada Kejurprov Junior Triathlon Kaltim dan Babak Kualifikasi (BK) Porprov 2026 yang digelar di Kukar, 29–30 November lalu. Ketua Pengcab FTI Balikpapan, Indri Yani, menyebut capaian para atlet muda menunjukkan perkembangan signifikan menjelang Porprov Paser 2026.
Sebanyak 10 atlet Balikpapan diturunkan pada dua agenda tersebut. Kejurprov mempertandingkan enam kelas, sementara BK Porprov menggelar tujuh kelas. Pada Porprov 2026 nanti, jumlah kelas yang dipertandingkan akan bertambah menjadi 15 kelas. Menurut Indri, kompetisi di Kejurprov berlangsung cukup ketat dan menjadi ajang penting untuk mengukur kesiapan atlet. “Persaingannya cukup sengit, tapi anak-anak menunjukkan perkembangan yang sangat positif,” ujarnya.
Di Kejurprov Junior, Balikpapan meraih satu medali perak dan dua perunggu. Medali perak diraih Felicia Abigail Kilapong di kelas super sprint aquathlon putri. Medali perunggu dipersembahkan Raja Bernard Hamonangan Damanik di kelas super sprint triathlon putra serta Stanley Nathanael Abraham di kelas super sprint aquathlon putra.
Indri menilai hasil ini menjadi fondasi penting bagi para atlet muda. “Ini pengalaman berharga bagi mereka karena sebagian baru pertama kali tampil di level provinsi,” katanya.
Emas dari BK Poprov

Momentum besar datang pada BK Porprov, yang menjadi keikutsertaan perdana Balikpapan sejak Pengcab FTI resmi bergabung dengan KONI Balikpapan pada 2023. Pada babak kualifikasi menuju Porprov 2026 itu, Balikpapan menutup pertandingan dengan satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu.
Medali emas diraih Zahrah Aurelia di kelas super sprint triathlon putri, disusul perak pada super sprint duathlon putri. Felicia Abigail Kilapong kembali menambah medali perak lewat kelas super sprint aquathlon putri.
Dua medali perunggu lainnya diraih Felicia Abigail Kilapong dan Syabil Wafi Sutiono pada kelas mix relay duathlon, serta M. Khairil Kafil Panjaitan di kelas super sprint aquathlon putra.
Indri menjelaskan bahwa komposisi atlet Balikpapan kini didominasi atlet muda berusia 12–17 tahun. Zahrah sebagai peraih emas masih berusia 15 tahun, sementara Felicia yang paling muda baru berusia 12 tahun. “Mereka masih sangat muda, tapi sudah menunjukkan keberanian dan daya saing yang luar biasa,” katanya.
Melihat hasil dari dua ajang tersebut, Indri menyampaikan optimismenya menghadapi Porprov Paser 2026. Dengan waktu persiapan sekitar 10–11 bulan, ia yakin peluang Balikpapan untuk menambah medali emas semakin terbuka.
“Kami optimistis sekali. Masih ada waktu untuk mematangkan persiapan, dan peluang menambah emas di Porprov 2026 itu sangat besar,” tegasnya.
Baca juga :
