PADANG – Borneo FC melanjutkan tren impresif mereka di BRI Super League 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas tuan rumah Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim, Minggu (9/11/2025) malam. Dua gol Pesut Etam diborong bintang asal Argentina, Mariano Peralta, masing-masing pada menit ke-6 dan ke-62.
Kemenangan ini semakin mengukuhkan Borneo FC di puncak klasemen dengan raihan 30 poin. Lebih dari itu, tim asuhan Fabio Lefundes tersebut mencatat rekor sempurna—10 kemenangan beruntun dari 10 laga yang sudah dijalani.
Sebaliknya, hasil ini menjadi kabar buruk bagi tuan rumah Semen Padang FC. Kabau Sirah kian terpuruk di dasar klasemen sementara dengan hanya mengumpulkan 4 poin dari 11 pertandingan—hasil dari satu kemenangan dan satu kali imbang. Kekalahan atas Borneo FC juga menambah derita mereka menjadi delapan kekalahan beruntun musim ini.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan baru berjalan enam menit ketika Borneo FC langsung membuka keunggulan. Menerima umpan matang dari Joel Vinicius, Mariano Peralta dengan tenang menaklukkan kiper Arthur Da Silva.
Unggul cepat membuat Borneo FC semakin percaya diri. Pada menit ke-11, Peralta kembali mengancam, namun tendangannya masih melenceng tipis di sisi gawang. Peluang emas lain datang di menit ke-25 lewat umpan silang Caxambu, tetapi bola gagal dimaksimalkan oleh pemain Borneo di depan gawang.
Semen Padang berusaha bangkit. Pada menit ke-31, Pedro Matos melepaskan tendangan bebas berbahaya yang menciptakan kemelut di kotak penalti Borneo FC. Namun, peluang itu tak mampu diselesaikan dengan baik, sehingga skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Borneo FC kembali tampil dominan. Sihran sempat nyaris menggandakan keunggulan melalui sepakan keras dari luar kotak penalti, tetapi Arthur masih sigap menepis bola.
Mariano Peralta akhirnya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Semen Padang. Pada menit ke-60, ia kembali mencetak gol setelah menerima umpan silang matang. Gol sempat dianulir karena dugaan offside, namun setelah pemeriksaan VAR, wasit mengesahkan gol tersebut.
Tertinggal dua gol, Semen Padang mencoba menekan. Pada menit ke-75, Cornelius Stewart memperoleh peluang emas, tetapi tembakannya masih bisa ditepis gemilang oleh kiper Nadeo Argawinata. Lima menit jelang laga berakhir, Carlos Chaby juga nyaris memperkecil kedudukan lewat sepakan keras dari luar kotak penalti, namun Nadeo kembali tampil brilian menepis bola.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Borneo FC tetap unggul 2-0, sekaligus menjaga catatan sempurna mereka di musim ini.
Menang, Tapi Bukan Penampilan Terbaik
Pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, mengaku puas dengan kemenangan timnya atas Semen Padang FC. Meski menilai laga tersebut bukan performa terbaik tim, Fabio tetap bersyukur karena Pesut Etam berhasil meraih tiga poin penuh dan memperpanjang rekor sempurna mereka menjadi 10 kemenangan beruntun.
“Ini bukan pertandingan terbaik kami, tapi kami mendapatkan apa yang kami cari di sini — tiga poin,” kata Fabio usai laga. “Kami tahu Semen Padang akan bermain agresif dan memberikan banyak ruang. Itu membantu kami mengembangkan permainan, meski kami juga banyak melakukan kesalahan karena terburu-buru dan kehilangan banyak operan.”
Dalam laga tersebut, Borneo FC unggul cepat lewat gol Mariano Peralta pada menit keenam, sebelum striker asal Argentina itu menambah satu gol lagi di babak kedua. Fabio mengakui, setelah gol pertama, timnya sempat membuang sejumlah peluang yang bisa membuat kemenangan lebih besar.
“Saya mulai khawatir di ruang ganti saat jeda babak pertama karena kami tidak bisa menyelesaikan banyak peluang,” ujarnya. “Semen Padang kemudian melakukan perubahan dengan memasukkan Stewart dan Bruno Gomes, yang membuat pertandingan lebih sulit bagi kami. Tapi syukurlah, anak-anak tetap fokus dan kami bisa menang tanpa kebobolan.”
Kemenangan atas Semen Padang memperpanjang catatan luar biasa Borneo FC: 10 pertandingan, 10 kemenangan, dengan menciptakan rekor di liga sejauh ini.
Namun Fabio menegaskan, ia tak ingin timnya terlena dengan rekor tersebut. “Saya bilang ke pemain, ini hasil kerja kolektif. Kita harus tetap rendah hati karena kompetisi masih panjang. Rekor tidak akan berarti apa-apa kalau tidak diakhiri dengan gelar,” ujarnya.
Fabio juga menepis anggapan bahwa performa Borneo FC akan menurun di paruh kedua musim, dengan perbandingan yang sempat disinggung terhadap Arsenal. “Banyak yang bilang bensin kami akan habis, tapi mereka tidak tahu seberapa besar tangki kami. Kami akan terus berjuang sampai akhir,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan kemenangan di Padang, Borneo FC semakin kokoh di puncak klasemen sementara BRI Super League dengan 30 poin. Fabio menegaskan, fokus timnya kini hanya satu: menjaga konsistensi hingga akhir musim.
Baca juga :
