SAMARINDA – Borneo FC Samarinda tampil perkasa di depan publik sendiri setelah melumat Dewa United Banten FC 4-0 dalam laga lanjutan BRI Super League di Stadion Segiri, Rabu (5/11/2025) malam.
Empat gol Pesut Etam masing-masing dicetak oleh Christophe Nduwarugira (16’), Mariano Peralta melalui titik penalti (70’), Joel Vinicius (79’), dan Peralta kembali menutup pesta gol di menit 90+5.
Tambahan tiga poin mengukuhkan posisi Borneo FC di puncak klasemen dengan 27 poin dari sembilan laga, menjadi satu-satunya tim yang menyapu bersih kemenangan musim ini.
Tak hanya tajam di lini depan dengan total 21 gol, pertahanan Borneo juga solid dengan hanya kebobolan empat kali sepanjang musim.
Sementara itu, kekalahan ini membuat Dewa United terpuruk ke posisi ke-13 klasemen dengan 10 poin dari 10 laga—mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan enam kekalahan.
Fabio Lefundes: Malam yang Luar Biasa
Pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, memuji performa luar biasa anak asuhnya yang tampil dominan sepanjang laga.
“Malam ini kami menampilkan permainan yang luar biasa. Para pemain bermain dengan kepercayaan diri tinggi dan benar-benar memahami apa yang saya inginkan,” ujar pelatih asal Brasil itu seusai laga.
Fabio juga memberikan apresiasi kepada staf pelatih yang berperan penting dalam persiapan tim. “Staf pelatih saya menganalisis permainan Dewa United dengan sangat detail selama seminggu terakhir. Masukan mereka sangat membantu hingga kami bisa meraih kemenangan penting ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, kemenangan ini turut menjadi hadiah bagi suporter yang memenuhi Stadion Segiri. “Fans pasti sangat senang. Kami akan menikmati momen ini, tapi mulai besok kami fokus ke pertandingan berikutnya,” ujarnya.
Jan Olde Riekerink: Kami Kehilangan Momentum
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, tak menutupi kekecewaannya atas hasil buruk di Samarinda.
“Tentu saja ini hasil yang sangat mengecewakan,” ucap pelatih asal Belanda tersebut.
Menurut Jan, timnya sempat bermain baik di babak pertama sebelum kebobolan. “Kami sempat mendikte permainan dan membuat lini pertahanan Borneo kesulitan, tapi gol dari situasi bola mati mengubah momentum,” katanya.
Pada babak kedua, Jan mencoba tampil lebih menyerang dengan memasukkan Stefano Lilipaly dan Brian Fatari, namun strategi itu justru membuka celah di lini belakang.
“Kami berusaha mengubah situasi, tetapi Borneo justru semakin tajam dan berhasil mencetak gol tambahan,” ujarnya menutup.
Baca juga :
