• Berita
  • SEHATI Pupuk Kaltim: Sehari Jadi Orang Tua Bagi Anak Yatim
Berita

SEHATI Pupuk Kaltim: Sehari Jadi Orang Tua Bagi Anak Yatim

SEHATI Pupuk Kaltim hadirkan kehangatan, karyawan jadi orang tua sehari untuk 51 anak yatim di Bontang.

Momen penuh makna, karyawan perempuan PKT dampingi anak yatim di Evolution SEHATI. (Foto : PKT)

BONTANG – Pagi itu, wajah Puguh Prasetyo tampak lebih bersemangat dari biasanya. Karyawan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) yang sehari-hari bekerja di salah satu unit operasional tersebut, bersiap dengan penuh antusias. Bukan karena target pekerjaan, tapi dia akan menjalani peran berbeda dari rutinitas biasa. Hari itu, Puguh menjadi “ayah satu hari” bagi anak yatim pada program Evolution bertema Sehari Bersama Anak Yatim (SEHATI).

Kegiatan yang digagas Pupuk Kaltim bersama UPZ ini, dirancang untuk mempertemukan 51 karyawan dengan 51 anak yatim dari berbagai panti asuhan di Kota Bontang. Setiap karyawan diberi kesempatan mendampingi satu anak secara penuh, membimbing, menemani, hingga merasakan pengalaman layaknya keluarga. “Jujur saya merasa agak gugup di awal,” ujar Puguh sambil tersenyum, Sabtu (13/9/2025).

Puguh membayangkan, bagaimana rasanya menjadi orang tua sehari bagi anak yang belum kenal sama sekali. Tapi rasa gugup itu hilang seketika, saat melihat senyum anak yang didampingi. Anak itu bernama Nanda Salsabila, bocah usia 9 tahun dari Panti Asuhan Aisyiyah Bontang.

Pertemuan pertama mereka sederhana, hanya sebuah salam dan jabat tangan di pelataran parkir Masjid Baiturrahman. Namun perlahan, obrolan ringan mencairkan suasana selama perjalanan menggunakan bus menuju Bontang Citimall, yang menjadi pusat kegiatan.

Puguh yang terbiasa dengan jadwal kerja dan rapat, hari itu justru belajar berinteraksi dengan cara lain. Merangkul seorang anak yang sangat butuh kasih sayang orang tua. Sambil bergandeng tangan, mereka berdua memasuki Bontang Citimall, bersama 50 anak lain yang juga didampingi orang tua satu hari dari Evolution.

Agenda pertama, menonton film Jumbo di bioskop. Bagi Nanda, ini pengalaman pertamanya masuk ke gedung bioskop. Matanya berbinar saat layar raksasa menyala, dan sesekali tertawa lepas saat adegan lucu. Puguh yang duduk di sampingnya ikut larut dalam cerita, bukan hanya karena filmnya, tetapi karena melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Nanda.

“Saya merasa kebahagiaan itu menular. Melihat dia tertawa, saya jadi ikut merasa bahagia. Saya teringat anak di rumah, dan entah kenapa perasaan itu campur aduk sekali,” tutur Puguh.

Setelah menonton film, mereka melanjutkan berbelanja kebutuhan sekolah. Puguh mendampingi Nanda memilih barang yang dibutuhkan. Dari tas sekolah, sepatu, hingga alat tulis sederhana, semua dipilih dengan penuh antusias. Momen semakin hangat saat mereka makan siang bersama. Duduk berdampingan, berbagi cerita tentang makanan kesukaan, pengalaman lucu di sekolah, hingga hobi yang dimiliki.

Nanda yang semula pendiam mulai lebih terbuka. Dia bahkan berani bercanda dengan Puguh, membuat suasana semakin cair. “Saat itulah saya benar-benar merasa seperti punya anak tambahan. Dia tidak hanya saya dampingi, tapi sudah seperti keluarga sendiri,” ungkap Puguh.

Kebersamaan itu dilanjutkan dengan bermain bersama anak-anak lain dan para volunteer. Gelak tawa terdengar di seluruh ruangan, seolah tidak ada beban dan kesedihan. Bagi Nanda, hari itu menjadi pengalaman langka, dan bagi Puguh hari itu menjadi pelajaran hidup.

“Saya belajar bahwa berbagi tidak harus menunggu kaya. Berbagi kasih sayang, perhatian dan waktu saja sudah membuat orang lain bahagia. Dan ternyata, itu juga membuat hati saya penuh,” ucap Puguh.

Sejatinya, Evolution memang digagas demikian. Menumbuhkan empati karyawan Pupuk Kaltim dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat. Karyawan sebagai relawan, turun langsung di lapangan untuk berbaur bersama masyarakat, sekaligus melakukan aksi nyata yang bermanfaat.

“Ini Evolution ke-31 Pupuk Kaltim, dengan berbagai aksi nyata dari para relawan. Baik di bidang lingkungan, maupun sosial kemasyarakatan seperti kegiatan SEHATI ini,” kata SVP Operasi 2 Pupuk Kaltim, Achmad Rois, saat membuka kegiatan.

Evolution ini juga makin istimewa, dengan keterlibatan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pupuk Kaltim, yang selama ini turut konsisten berkontribusi menyalurkan zakat karyawan pada berbagai aspek di Kota Bontang. Hal ini menegaskan komitmen bersama seluruh insan Perusahaan, dalam mendukung pembangunan dan kehidupan sosial kemasyarakatan secara berkelanjutan.

Kali ini UPZ Pupuk Kaltim mengalokasikan dukungan senilai Rp35 juta, sebagai wujud manfaat zakat di bidang sosial kemasyarakatan. Selain itu juga ada donasi para volunteer dengan total nilai Rp28,3 juta, serta 51 paket perlengkapan sekolah gratis guna mendukung kegiatan belajar anak.

“Mengasihi anak yatim adalah ajaran mulia. Mereka generasi penerus yang juga berhak mendapat kasih sayang, perhatian dan kesempatan sama untuk tumbuh dan berkembang meraih cita-cita,” tandas Achmad Rois.

Wakil Ketua UPZ Pupuk Kaltim Adang Priyanto, pun mengungkapkan Evolution SEHATI sejalan dengan semangat pihaknya dalam menebar manfaat zakat. Dimana dana yang terkumpul dari pemotongan gaji karyawan muslim Pupuk Kaltim setiap bulan, langsung disalurkan bagi mustahik membutuhkan sesuai peraturan Baznas RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian Zakat.

Kebijakannya, tidak akan menahan uang zakat sebagai kas. Tapi direalisasikan sesuai program prioritas yang digagas. Baik bidang dakwah, pendidikan, pemberdayaan hingga sosial kemasyarakatan. “Dan Evolution SEHATI sejalan dengan semangat tersebut, yang kami sambut melalui tangan terbuka dan berkolaborasi didalamnya,” kata Adang.

Dukungan serupa datang dari Pemkot Bontang. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Eddy Forestwanto, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pupuk Kaltim yang konsisten menghadirkan program sosial dengan dampak nyata.

“Kami melihat Evolution SEHATI ini bukan sekadar seremonial. Apa yang dilakukan Pupuk Kaltim hari ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa hadir langsung dan hangat di masyarakat. Apalagi karyawan dilibatkan sebagai relawan. Itu artinya, nilai kepedulian sudah menjadi budaya di Pupuk Kaltim,” ungkap Eddy.

Dia menambahkan, perhatian kepada anak yatim adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dunia usaha. Kata Eddy, keterlibatan perusahaan seperti ini memberi optimisme dalam diri anak untuk tumbuh dengan lebih percaya diri. Mereka tidak aakan merasa sendirian, karena ada banyak pihak yang siap mendukung.

“Untuk itu, kami sampaikan terima kasih kepada Pupuk Kaltim, dan khususnya para volunteer yang sudah menghadirkan senyum tulus di wajah anak-anak hari ini,” tutup Eddy Forestwanto.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar