• Berita
  • Pupuk Kaltim Berbagi Ilmu Operasi Amonia ke Kilang Pertamina
Berita

Pupuk Kaltim Berbagi Ilmu Operasi Amonia ke Kilang Pertamina

Pupuk Kaltim berbagi praktik terbaik teknologi pabrik amonia ke PT Kilang Pertamina Internasional.

Tim KPI kunjungi fasilitas Pupuk Kaltim untuk pelajari penerapan teknologi amonia KBR dan Haldor Topsoe. (Foto : Pupuk Kaltim)

BONTANG – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berbagi pengalaman operasional pabrik amonia kepada PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), sebagai bagian dari sinergi penguatan daya saing industri nasional.

Kunjungan benchmarking KPI ke fasilitas Pupuk Kaltim dilakukan untuk mempelajari praktik terbaik dalam penerapan teknologi produksi amonia dari licensor global KBR dan Haldor Topsoe, yang selama ini telah diimplementasikan perusahaan.

SVP Pengembangan dan Portofolio Bisnis Pupuk Kaltim, Propan Weber Suhardiyatno, menyebut sinergi ini merupakan bentuk kolaborasi positif antar pelaku industri dalam negeri, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami sangat menyambut baik inisiatif ini, agar terjadi pertukaran informasi terkait teknologi dalam memperkuat daya saing industri dalam negeri,” ujar Propan, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, pengelolaan teknologi produksi amonia memerlukan pendekatan menyeluruh, mulai dari desain proses, pemilihan licensor, efisiensi energi, hingga keselamatan dan keandalan operasional.

Benchmark yang dilakukan KPI tidak hanya mencakup teknologi inti (ISBL), tetapi juga aspek pendukung (OSBL), seperti sistem utilitas, integrasi dengan unit pengolahan gas alam, pengelolaan emisi dan limbah, hingga digitalisasi untuk pemantauan performa secara real-time.

“Dengan pengalaman panjang dalam implementasi teknologi KBR dan Haldor Topsoe, Pupuk Kaltim terus berinovasi menghasilkan proses yang lebih efisien, aman dan ramah lingkungan,” tambah Propan.

Ia menegaskan, selain teknologi, budaya keselamatan dan keberlanjutan menjadi fondasi utama operasional perusahaan. Kompetensi sumber daya manusia turut menjadi perhatian dalam penguasaan teknologi dan pengoperasian pabrik.

“Semua itu bagian dari budaya kerja Pupuk Kaltim secara konsisten, dengan membentuk sumber daya manusia yang sadar akan tanggung jawab terhadap lingkungan, proses dan rekan kerja,” lanjutnya.

Propan berharap benchmarking ini menjadi awal dari kolaborasi strategis lainnya, termasuk dalam penguatan industri hilir migas dan petrokimia, serta transisi menuju teknologi rendah emisi.

“Pertukaran pengalaman ini menjadi upaya membangun industri nasional yang lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan global,” tegasnya.

Sementara itu, Manager Technology Selection KPI, Muhammad Septiadi, menyampaikan bahwa masukan teknis dari Pupuk Kaltim menjadi bahan penting dalam pengambilan keputusan terkait teknologi, integrasi fasilitas, serta sistem operasi jangka panjang.

“Kami ucapkan apresiasi atas keterbukaan Pupuk Kaltim berbagi pengalaman, termasuk praktik terbaik pengelolaan teknologi dan operasi pabrik amonia sebagai rujukan bagi kami,” ungkapnya.

Menurut Septiadi, KPI juga menyerap nilai-nilai manajerial dan budaya operational excellence dari Pupuk Kaltim, untuk memperkuat penguasaan teknologi dan mendukung transformasi sektor hilir energi dan petrokimia nasional.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar