• Berita
  • Pemkot Balikpapan Imbau Warga Tak Kibarkan Bendera One Piece
Berita

Pemkot Balikpapan Imbau Warga Tak Kibarkan Bendera One Piece

Pemkot tak larang kreativitas, tapi minta warga fokus kibarkan Merah Putih saat 17-an.

bajak laut Ilustrasi untuk "Bendera One Piece sebagai Meme: Protes Simbolik, Geram yang Terpendam, dan Paranoia Pemerintah." (Dikolase oleh ProPublika.id) - mugiwara, jolly roger M. Naufal Waliyuddin
Ilustrasi untuk "Bendera One Piece sebagai Meme: Protes Simbolik, Geram yang Terpendam, dan Paranoia Pemerintah" - M. Naufal Waliyuddin. (Dikolase oleh ProPublika.id)

BALIKPAPAN – Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kota Balikpapan menanggapi maraknya pengibaran bendera bergambar bajak laut dari anime One Piece. Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Setda Kota Balikpapan, Zulkifli, menyatakan pihaknya telah memantau fenomena ini dan mengingatkan warga agar tidak melupakan esensi nasionalisme dalam perayaan 17 Agustus.

“Kami melakukan pemantauan di seluruh wilayah kota. Jangan sampai perbedaan pandangan soal simbol-simbol ini memicu konflik. Karena momen ini adalah perayaan kemerdekaan, maka pendekatan kami tetap persuasif,” kata Zulkifli, Rabu (6/8/2025).

Meski belum ada regulasi tegas yang melarang penggunaan bendera non-nasional, Pemkot Balikpapan menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan simbol-simbol yang tidak mencerminkan semangat kemerdekaan.

“Kalau ada warga yang mengibarkan bendera One Piece, kami akan dekati secara baik-baik. Kami minta diturunkan. Jika tidak diindahkan, kami akan minta bantuan dari RT atau tokoh masyarakat,” jelasnya.

Zulkifli menyebut sejauh ini baru ditemukan satu kasus pengibaran bendera bajak laut tersebut, yakni di sebuah kendaraan pikap. Petugas Pemkot langsung mengambil langkah dengan meminta pemiliknya menurunkan bendera itu secara sukarela.

“Pemiliknya mengaku hanya ikut-ikutan tren. Tidak ada maksud lain, dan akhirnya bendera itu diturunkan tanpa paksaan,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, tren pengibaran bendera bajak laut ini muncul dari pengaruh media sosial yang menyebar secara nasional. Meski dianggap sebagian orang sebagai simbol kebebasan, ia menegaskan bahwa kebebasan di negara ini tetap memiliki batasan.

“Di negara manapun, termasuk negara maju, kebebasan itu diatur. Jadi jangan salah memahami kebebasan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Pemkot tidak membatasi kreativitas masyarakat. Namun dalam konteks perayaan Hari Kemerdekaan, ia berharap warga tetap menjadikan bendera Merah Putih sebagai satu-satunya simbol utama.

“Peringatan 17 Agustus ini seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta kepada bangsa. Jadi, kibarkanlah bendera Merah Putih, bukan simbol lain yang tak merepresentasikan nilai-nilai kebangsaan,” pungkasnya.

Baca juga :

Picture of Hutama Ian
Hutama Ian
Jurnalis ProPublika.id. Menulis berbagai hal mengenai kriminal, ekonomi, olahraga, dan lingkungan.
Bagikan
Berikan Komentar