• Berita
  • Laba Sebelum Pajak Maybank Naik 170,4% pada Semester I 2025
Berita

Laba Sebelum Pajak Maybank Naik 170,4% pada Semester I 2025

Laba sebelum pajak Maybank Indonesia naik 170,4% jadi Rp766 miliar. PATAMI meningkat 348,1% jadi Rp576 miliar.

Nasabah bertransaksi di ATM Maybank Indonesia. (Foto: Maybank Indonesia)
Nasabah bertransaksi di ATM Maybank Indonesia. (Foto: Maybank Indonesia)

JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) mencatat kinerja positif di paruh pertama tahun 2025. Bank ini membukukan kenaikan Laba Sebelum Pajak (PBT) konsolidasian sebesar 170,4% menjadi Rp766 miliar.

Dalam siaran pers tertulis, Maybank Indonesia mencatat Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) juga melonjak 348,1% menjadi Rp576 miliar.

Kenaikan signifikan ini didukung oleh perbaikan laba operasional dan penurunan biaya provisi drastis.

Pendapatan Tumbuh Signifikan

“Pendapatan Bunga meningkat 5,1% menjadi Rp6,64 triliun, didorong oleh perbaikan rata-rata saldo pinjaman dan manajemen harga yang efektif,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, Rabu (30/7/2025).

Ia menyebut, Maybank Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan solid. Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 1,7% menjadi Rp3,57 triliun.

Sementara itu, Pendapatan Non-Bunga (NOII) melesat 19,0% menjadi Rp975 miliar, terutama berkat kenaikan pendapatan biaya Global Market (GM) yang lebih dari tiga kali lipat.

Fokus pada Pertumbuhan Kredit

“Kredit segmen ritel dan non-ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 9,2% secara tahunan (YoY) menjadi Rp84,51 triliun,” kata Steffano Ridwan.

Di tengah tantangan ekonomi, kata dia, Maybank Indonesia fokus memperkuat portofolio kredit. Kredit segmen non-ritel naik 12,1%, dengan segmen Business Banking tumbuh 17,5%.

Kredit ritel CFS juga meningkat 7,0%, didukung oleh kredit otomotif anak perusahaan yang naik 9,0%.

Kualitas Aset Membaik dan Digitalisasi Menguat

Steffano Ridwan menyebut kualitas aset Maybank Indonesia semakin kuat. “Tercermin dari rasio Non-Performing Loans (NPL) yang membaik menjadi 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada Juni 2025,” katanya.

Platform digital Bank juga menunjukkan pertumbuhan impresif. Transaksi M2U (ritel) naik 24,6% menjadi lebih dari 14 juta, dan M2E (korporasi) mencatat kenaikan 14,0% menjadi lebih dari 2,4 juta transaksi.

Kinerja Perbankan Syariah Juga Memuaskan

Laba Sebelum Pajak (PBT) Perbankan Syariah Maybank Indonesia tercatat Rp315 miliar. Angka ini meningkat dari Rp6 miliar pada semester pertama 2024.

“Pembiayaan ritel dan non-ritel CFS tumbuh 14,5%. Rasio CASA (Giro dan Tabungan) Perbankan Syariah juga meningkat menjadi 60,0% pada Juni 2025,” kata Steffano.

Komitmen untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Steffano Ridwan mengatakan pihaknya berada di jalur yang tepat dalam memperkuat segmen utama Bank.

“Yakni, wealth, pembiayaan otomotif, UMKM, dan korporasi lokal skala besar, yang terus menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan di tengah tantangan ekonomi global,” katanya.

Senada, Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Sri Khairussaleh Ramli, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kualitas layanan sesuai strategi M25+.

“Kami akan terus memperkuat fondasi bisnis kami di Indonesia,” tambahnya.


Catatan redaksi: Judul berita ini telah diedit pada Kamis, 31 Juli 2025 pukul 11.23 Wita. Sebelumnya, judul berita adalah “Laba Sebelum Pajak Maybank Naik 348,1% pada Semester I 2025”. Angka 348,1% tidak tepat dan kami perbaiki menjadi 170,4%.

Angka 348,1% bukan Laba Sebelum Pajak, tetapi PATAMI. Atas kesalahan tersebut, redaksi memohon maaf.

Baca juga:

Picture of FX Jarwo
FX Jarwo
Jurnalis dan penulis konten ProPublika.id. Menggemari isu lingkungan, masyarakat adat, dan hak asasi manusia. Ia pun menulis hal-hal ringan mengenai perjalanan, tips, dan pengetahuan umum dari berbagai sumber.
Bagikan
Berikan Komentar