BALIKPAPAN – Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan kebijakan baru berupa pemberian insentif kepada guru yang mendapat tugas sebagai penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis (MBG). Besarannya Rp100 ribu per hari, dengan pencairan dilakukan setiap 10 hari.
Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) BGN Nomor 5 Tahun 2025. Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menegaskan insentif dimaksud tidak hanya sebagai tambahan penghasilan, melainkan juga penghargaan bagi guru yang berperan langsung dalam distribusi makanan bergizi di sekolah.
“Semua mekanisme harus mengikuti aturan yang berlaku. Kami meminta setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memastikan pemberian insentif ini berjalan sesuai ketentuan,” jelas Nanik di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Setiap sekolah penerima manfaat MBG wajib menunjuk satu hingga tiga guru sebagai penanggung jawab distribusi. Kepala sekolah diberi kewenangan untuk melakukan penunjukan, dengan prioritas bagi guru honorer maupun guru bantu. Sistem rotasi harian diterapkan agar kesempatan penugasan lebih merata.
Dana insentif dialokasikan dari biaya operasional SPPG masing-masing sekolah. Selain berfungsi sebagai kompensasi, BGN menilai insentif ini akan menjadi bentuk motivasi bagi guru dalam memastikan program MBG berjalan lancar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufiq, menilai langkah tersebut tepat. Menurutnya, keterlibatan guru dalam program MBG memang membutuhkan tenaga tambahan di luar rutinitas mengajar.
“Kehadiran program ini menyita perhatian guru, mulai dari persiapan hingga pengawasan saat siswa makan. Karena itu, insentif ini sudah selayaknya diberikan,” ujar Irfan di Balikpapan, Rabu (1/10/2025).
Meski begitu, ia menambahkan hingga kini Disdik Balikpapan belum menerima surat resmi dari BGN mengenai detail pelaksanaan insentif di lapangan.
Data Disdik mencatat, saat ini ada sekitar 30 ribu siswa di Balikpapan yang telah menerima manfaat MBG dari total 125 ribu pelajar. Pemerintah menargetkan program tersebut menjangkau separuh pelajar di kota ini pada tahun 2025.
“Kami tentu berharap cakupan MBG semakin luas, sehingga lebih banyak anak yang bisa merasakan manfaat program makan bergizi ini,” tambah Irfan.
Baca juga :