SAMARINDA – Harapan masyarakat Balikpapan Barat memiliki sekolah kejuruan negeri segera terwujud. Setelah bertahun-tahun tertunda, pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Balikpapan dipastikan kembali berjalan pada tahun anggaran 2025.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, menegaskan proyek pembangunan sekolah yang berlokasi di Jalan Alam Baru, Kelurahan Baru Ulu, ini telah masuk dalam prioritas penganggaran dan tahapan lelang tengah berlangsung.
“Ini bentuk komitmen nyata DPRD Kaltim. Semua kendala administratif dan teknis yang sempat menghambat kini sudah diselesaikan,” ujarnya, Rabu (26/6/2025).
Hamas Dorong Sekolah Fokus Bangun Karakter, Bukan Cuma Nilai
Sejak direncanakan pertama kali pada 2016, pembangunan SMKN 7 mengalami berbagai hambatan, mulai dari belum jelasnya status lahan akibat peralihan kewenangan dari Pemerintah Kota Balikpapan ke Pemprov, hingga persoalan penolakan dari pihak swasta yang berdampak langsung pada aktivitas konstruksi.
“Pernah ada masa di mana material pancang hanya bisa dititipkan di SMKN 6 karena proyek mandek. Tapi kini, tidak ada lagi hambatan serius,” jelas Sigit.
Untuk mendorong realisasi pembangunan, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran senilai Rp34 miliar pada tahun ini. Selain itu, dana tambahan sebesar Rp3,5 miliar juga disiapkan untuk mendukung pengembangan unit sekolah baru lainnya, termasuk SMAN 5 Balikpapan.
Sigit menyampaikan bahwa SMKN 7 sangat dibutuhkan guna mengatasi keterbatasan akses pendidikan kejuruan di wilayah Balikpapan Barat yang belum memiliki SMK negeri. Saat ini, siswa SMKN 7 masih belajar menumpang di SMKN 6.
“Ini bukan hanya soal gedung, tapi keadilan layanan pendidikan. Kita ingin anak-anak di Balikpapan Barat punya fasilitas setara,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD tidak hanya berperan dalam penganggaran, tetapi juga aktif mengawal proses pembangunan di lapangan, memastikan proyek berjalan sesuai target.
“Proyek ini sempat menjadi kekecewaan bagi masyarakat dan para guru karena terlalu lama tertunda. Maka tahun ini harus jadi titik balik. Tidak boleh ada alasan lagi,” ucapnya.
Dengan kelanjutan pembangunan SMKN 7, Sigit berharap kualitas pendidikan kejuruan di Balikpapan bisa meningkat, sekaligus memperluas peluang pendidikan vokasi bagi pelajar di daerah pinggiran kota.
“Ini bukan janji baru, tapi komitmen lama yang akhirnya ditepati,” pungkasnya.