JAKARTA – Cabang olahraga gulat menjadi penyelamat bagi kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 Jakarta.
Tim gulat binaan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim tampil gemilang dengan raihan dua medali emas dan tiga perunggu, sekaligus memecah kebuntuan perolehan emas bagi Benua Etam.
Capaian ini menjadi sorotan di tengah minimnya sumbangan medali dari cabang unggulan pelajar lainnya seperti sepeda, panjat tebing, dan angkat besi. Hingga Rabu (5/11/2025), Kaltim masih bertahan di peringkat ke-12 klasemen umum perolehan medali.
Evaluasi Menuju PON 2028
Hasil POPNAS kali ini menjadi bahan evaluasi serius bagi KONI dan Dispora Kaltim. Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, bersama tim talent scouting menggelar diskusi internal untuk memetakan pembinaan atlet menuju PON 2028.
Anggota tim Talent Scouting KONI Kaltim, Ego Arifin, menilai hasil ini sebagai gambaran awal kualitas atlet muda daerah. “Kita masih punya waktu. Tapi dibutuhkan diskusi intens dengan Dispora Kaltim untuk menyatukan arah pembinaan,” ujar Ego.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan KONI karena terdapat pembagian tanggung jawab yang jelas dalam UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
- Atlet pelajar dan mahasiswa berada di bawah pembinaan pemerintah melalui Dispora.
- Atlet prestasi menjadi tanggung jawab KONI.
“Kalau pembinaan dari level pelajar bisa tersambung dengan baik ke level prestasi, Kaltim bisa punya regenerasi atlet yang kuat,” tambah Ego.
Kontingen Kaltim berharap masih ada tambahan medali pada laga-laga selanjutnya sebelum penutupan POPNAS 2025.
Baca juga :
