BALIKPAPAN – Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (P3KP) Kalimantan II mendampingi kunjungan Direktur Pembangunan Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Rini Dyah Mawarty ke sejumlah rumah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (24/12/2025).
Kunjungan dilakukan ke rumah warga penerima bantuan di tiga lokasi, yakni Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur; Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan; serta Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat.
Di setiap lokasi, Rini Dyah Mawarty meninjau langsung kondisi rumah yang telah selesai direnovasi. Ia juga berdialog dengan warga penerima bantuan, menanyakan besaran dana BSPS yang diterima, kondisi rumah sebelum direnovasi, bagian rumah yang diperbaiki, hingga latar belakang pekerjaan penerima bantuan.
Salah satu penerima BSPS, Amir, warga Kelurahan Manggar Baru, mengaku sangat terbantu dengan program tersebut. Ia mengatakan, kondisi rumahnya kini jauh lebih baik dan tidak lagi bocor saat hujan.
“Alhamdulillah, rumah saya sudah selesai. Sekarang atapnya tidak bocor lagi. Dulu kalau hujan, pasti air masuk. Seng, dinding, kusen, semuanya diganti. Bantuan yang saya terima Rp20 juta, dengan rincian Rp17,5 juta untuk bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang,” ujar Amir.
Amir yang sehari-hari bekerja menjemur dan menjual ikan asin ini menambahkan, proses renovasi rumahnya juga didukung semangat gotong royong dari tetangga dan keluarga.
“Karena ini rumah yang kami tempati bersama keluarga, kami ikut terlibat. Alhamdulillah, tetangga dan keluarga banyak membantu. Kalau mereka tidak melaut, ada yang bantu jadi tukang, ada yang mengaduk semen, semuanya saling membantu,” tuturnya.
Kepala Balai P3KP Kalimantan II Anggoro Putro mengapresiasi penerapan prinsip keswadayaan yang dilakukan Amir. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan tujuan utama program BSPS.
“BSPS adalah bantuan Rp20 juta untuk merenovasi atau membedah rumah agar layak huni. Jika dananya kurang, penerima harus menerapkan keswadayaan. Apa yang dilakukan Pak Amir sudah tepat, ada upaya mandiri dan gotong royong dari keluarga serta masyarakat sekitar,” kata Anggoro.
Ia menjelaskan, pada 2025 terdapat 655 penerima BSPS di Kalimantan Timur yang tersebar di Kota Samarinda, Bontang, dan Balikpapan, serta di sejumlah kabupaten, yakni Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau.
Sementara itu, Elsi, ibu rumah tangga penerima BSPS di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, juga merasakan manfaat besar dari program tersebut. Ia menyebut, rumahnya kini lebih aman dan nyaman ditempati.
“Alhamdulillah, rumah saya sudah berubah. Dulu dinding kayunya sudah lapuk dan atapnya bocor. Sekarang sudah diganti dan diperbaiki. Kalau hujan, air tidak masuk lagi. Terima kasih atas bantuannya,” ujar Elsi.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir jajaran Balai P3KP Kalimantan II, antara lain Kepala Seksi Wilayah II Wayan Harwin Artawijaya, Kepala Seksi Wilayah I Elvanirwan, Kepala Satuan Kerja PKP Kaltim Rudi Yunanto, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program BSPS Kaltim Karina Mayasari. Selain itu, perwakilan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan, pihak kelurahan, RT, serta tokoh masyarakat setempat juga ikut mendampingi.
Anggoro Putro menambahkan, pada tahun mendatang kuota penerima BSPS secara nasional akan ditingkatkan. Ia berharap sinergi seluruh pemangku kepentingan terus terjaga untuk mendukung keberhasilan program pembangunan tiga juta rumah. “Kami berharap kerja sama dari semua pihak ini terus berlanjut demi menyukseskan program tiga juta rumah,” pungkasnya.
