
Bagaimana pemerintah semestinya menjalankan laku? Esai tahun 1973 Mahbub Djunaidi ini agaknya masih relevan sampai kini.
Bagaimana pemerintah semestinya menjalankan laku? Esai tahun 1973 Mahbub Djunaidi ini agaknya masih relevan sampai kini.
Tulisan Daniel Dhakidae tentang Pramoedya Ananta Toer di Kompas pada Selasa, 24 Mei 1994, halaman 4. Arsip untuk mengenang seabad Pramoedya.
Esai Daniel Dhakidae yang terbit di Kompas, Senin, 23 Mei 1994 pada halaman 4. Arsip untuk mengenang Pramoedya Ananta Toer.
Arsip tulisan Pramoedya Ananta Toer. Terbit di Madjalah Kebudajaan, Agustus 1952 – No 8 Tahun III – Halaman 14-17. Mengenang seabad Pram.
Bagian ketiga pidato Pramoedya Ananta Toer di Fakultas Sastra UI pada 5 Desember 1954. Arsip untuk mengenang 100 tahun Pramoedya.
Pidato Pramoedya Ananta Toer di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 5 Desember 1954. Arsip untuk mengenang 100 tahun Pramoedya.
Pidato Pramoedya Ananta Toer di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 5 Desember 1954. Arsip untuk mengenang 100 tahun Pram.
Sebuah arsip untuk mengenang sastrawan AA Navis yang lahir pada pada 17 November 1924. Mengenang 100 tahun kelahiran AA Navis.
AA Navis mempertanyakan kasus pengarang Kipanjikusmin yang dibawa ke meja hijau lantaran menulis cerpen berjudul “Langit Makin Mendung”. Arsip Kompas, 6 Oktober 1970.
Selamat menikmati esai Gus Dur yang terbit tahun 1973 berjudul “Pesantren dalam Kesusasteraan Indonesia”.